Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2018

Semua Punya Dilan-nya Masing-Masing

Apa yang membuat Dilan begitu melekat pada setiap hati 6 juta penyaksinya adalah... Karena masing-masing dari mereka, pasti mempunyai kisah kasih di masa SMA nya sendiri-sendiri. Bagaimana kita pernah memadu kasih pada satu orang yang sangat spesial pada kurun waktu tidak lebih dari 3 tahun itu. Dan hanya pada kurun waktu tersebut, tidak lebih. Sangat sedikit yang benar-benar menemukan cinta sejatinya di jaman putih abu-abu itu. Buktinya, Dilan dan Milea yang terlihat sangat tidak terpisahkan itu, pada akhirnya, jatuh pada orang yang tidak sama. Tapi bukan berarti, masa indah itu bisa kita anggap tidak pernah ada. Masa-masa itu nyata, dan masa-masa itu memang indah. Sayangnya saja, masa-masa itu tidak ditakdirkan untuk kita nikmati selamanya. Mungkin itu hanyalah persinggahan, hanyalah batu loncatan untuk kita bisa lompat ke tempat yang lebih jauh, yang lebih baik, yang lebih cerah. Pasti salah satu dari kita, ingin percaya bahwa "Dilan" kita tidak akan berakhir

Awan & Matahari

Waktu itu kita lagi di pasar, mama belanja sayur-mayur dan bumbu dapur untuk persiapan dagang besok. Seperti biasa, kita selalu mampir di suatu toko, mencoba kudapan atau pelepas dahaga, mau yang sudah langganan ataupun baru mencoba. Itu lah mengapa aku suka sekali ikut mama ke pasar, entah kenapa kalau di luar rumah, kualitas waktu kita jadi lebih cair. Aku lebih gampang bercerita ketika kita dalam perjalanan atau ya seperti sekarang ini. Aku bercerita tentang bagaimana akhirnya aku berhasil melepas awan-awan kelabu yang sudah lama sekali aku tenggelam di bawahnya. Awan-awan yang selama ini aku selalu percayai menjadi persinggahan terakhirku. Bagaimana bisa, aku pun tidak tahu. Tapi dulu aku merasa, kalau mereka , juga merasa yang sama sepertiku. Namun, berkat sepenggal kalimat yang mama keluarkan setelahnya, seketika... menyadarkanku. Semacam mengeluarkan kartu AS, ketukan palu yang ketiga, dan tanda tangan di atas materai enam ribu. Untaian kata-kata itu, menjadi penentu pada na

Pesan 3 Baris Bagian 2

Sebagai manusia, sudah fitrahnya kita memiliki akal, Namun terkadang, akal itu relatif ada atau tidaknya, kadang, akal bisa terkendali... oleh perasaan. Kita cenderung hanya ingin percaya apa yang kita percaya, tanpa tau benar atau tidaknya, karena kita merasa kalau apa yang kita pegang teguh adalah memang yang benar-benar benar. Tiba-tiba kita menjadi bodoh, apalagi manusia yang berada di situasi... jatuh cinta, oh, bodohnya bukan main! Ketika kita sudah jatuh cinta, tak ada satupun yang bisa menentang kepercayaan kita, kepercayaan buta dimana kita jadi tidak mau menerima kenyataan. Kita takut kalau selama ini kita salah, maka dari itu, kita jadi memakai kacamata kuda, agar bisa berjalan sendiri menikmati rasa cinta ini. Padahal sih sebenarnya, setiap petunjuk sudah ada di depan mata kita, Tapi sayang, kita hanya bisa mengetahuinya ketika penyesalan sudah datang menghampiri. Selama ini, aku kira cinta yang aku percayakan adalah cinta yang benar. Cinta yang aba

Thank U, Next (SORRY IT JUST SUITS REALLY WELL)

Can not believe that the time is finally here, I thought it was only a fantasy, I thought it would never ever happen in a million years. Not once I would expect to listen to our song and not having a flashback of us singing in the car, Not once I would dare to see our pictures and old letters, unless it would reduce the feeling of missing you, Not once I would wonder that it's not gonna be us in the end. But it is clear so clear now, the answer is blatantly under my nose, sneaking so cleverly, and it needs 2 years for me to notice. The memories that I will gonna cherish forever. It's so good to be forgotten just like that. I will always be grateful, for the way you make me feel, for the way you bring me to this path, for the way you always have my back when I need one. Unfortunately... destiny is destiny, the future is not in our side. I'm so sorry, I'm so sorry, I'm so sorry... Thank you for everything. Thank you... Next. Aku akan sel