Langsung ke konten utama

Pesan 3 Baris Bagian 2

Sebagai manusia, sudah fitrahnya kita memiliki akal,
Namun terkadang, akal itu relatif ada atau tidaknya,
kadang, akal bisa terkendali... oleh perasaan.

Kita cenderung hanya ingin percaya apa yang kita percaya,
tanpa tau benar atau tidaknya,
karena kita merasa kalau apa yang kita pegang teguh adalah memang yang benar-benar benar.

Tiba-tiba kita menjadi bodoh,
apalagi manusia yang berada di situasi... jatuh cinta,
oh, bodohnya bukan main!

Ketika kita sudah jatuh cinta,
tak ada satupun yang bisa menentang kepercayaan kita,
kepercayaan buta dimana kita jadi tidak mau menerima kenyataan.

Kita takut kalau selama ini kita salah,
maka dari itu, kita jadi memakai kacamata kuda,
agar bisa berjalan sendiri menikmati rasa cinta ini.

Padahal sih sebenarnya,
setiap petunjuk sudah ada di depan mata kita,
Tapi sayang, kita hanya bisa mengetahuinya ketika penyesalan sudah datang menghampiri.

Selama ini, aku kira cinta yang aku percayakan adalah cinta yang benar.
Cinta yang abadi, cinta yang tulus...
Cinta yang akan bersamaku sampai aku tidur di bawah tanah nanti.

Semua terasa begitu indah, begitu nikmat,
untuk bisa melihat dunia berdua,
membagi sudut pandang bersama dan saling membantu dalam bertahan hidup.

Bagaimana mungkin kita bisa dengan gampang menerima omonganmu,
ketika apa yang kita percaya ini,
terasa sangat benar?

Memang betul, manusia itu aneh.
Tidak bisa membedakan mana akal mana perasaan,
Dan kalau diberi tahu, pura-pura tuli sesaat.

Kadang, hanya sang detik, menit, jam, dan teman-temannya,
yang bisa berbicara,
dan bahkan mereka tidak mempunyai pita suara.

Namun kalau kita sadari dan resapi,
kalau akal dan perasaan ini sesungguhnya bukan milik kita,
semua akan... lebih mudah.

Kalau kita tahu kita bisa meminta,
tak perlu susah-susah kita berperang batin,
semuanya akan terselesaikan dengan sendirinya.

Oh, hanya saja aku menyadari,
kalau pilihan itu terbuka lebar,
tidak perlu aku terus membayangkan apa yang tidak akan terjadi.

Aku bisa tenang dan menikmati hidup,
Dan semua akan datang dengan sendirinya.
Bahkan lebih baik dari apa yang kita minta.

Dan kita semua tahu,
bukan awalannya yang harus kita khawatirkan,
tapi akhirannya.

Tidak pernah terlambat,
tidak pernah terlambat untuk percaya,
tidak pernah telambat untuk percaya apa yang ingin kita percayai.

//ARSP
11/12/18

Komentar